manusia tanpa apa-apa
- dina s
- Sep 11, 2023
- 2 min read
Updated: Jun 24, 2024
manusia tanpa apa-apa itu udah keren dari sananya. tanpa gelar pendidikannya, tanpa jumlah followers dan like nya di sosial media, dan tanpa embel-embel pencapaian-pencapaiannya. tanpa semua hal tersebut, manusia itu udah indah, dan akan selalu indah pada dasarnya.
coba bayangkan diri kita 10 tahun ke belakang. ada pengalaman yang tak terhingga jumlahnya, yang membentuk diri kita seperti saat ini. fakta bahwa kita bisa bertahan melewati banyak naik turun kehidupan itu sudah keren. ada jutaan cerita yang tertanam di memori kepala kita. manusia itu sejatinya udah keren dari sananya, dengan semua pengalamannya yang istimewa.
seringkali aku membayangkan untuk berjalan di sepatu orang lain. melihat dunia dari kacamata kehidupan dia. jika itu benar-benar bisa terwujud, akan sangat mengagumkan bisa memiliki pengalaman tersebut. membayangkan bagaimana dulunya saat ia masih duduk di bangku sd, teman-teman seperti apa yang ia miliki, permainan apa yang ia mainkan berulang-ulang, mata pelajaran apa yang ia hindari, siapakah guru favoritnya, apakah ada trauma yang ia alami di masa sd, dan berbagai hal menarik lainnya. it would be tremendously beautiful to witness all of that.
hal-hal yang tampak sederhana ini, sangat cukup untuk bisa bikin kita jatuh hati. jatuh hati kepada teman, kenalan, atau bahkan stranger yang hanya bisa kita lihat dari jarak jauh saja. jika kita mengingat bahwa setiap manusia memiliki ceritanya masing-masing dan pikirannya masing-masing, kita akan selalu terpesona memandangnya. dan hal tersebut tidak akan kita temukan di manusia lainnya. 1 banding 8 miliar manusia, semuanya beragam, diciptakan dengan spek software dan hardware yang masing-masing berbeda. bukankah ini adalah hal yang mengagumkan?
walaupun, pada akhirnya kita hanya dapat mengagumi manusia itu dari apa yang tampak saja. bahkan isi pemikirannya pun tak bisa benar-benar kita ketahui. karena yang aku mengerti, opini-opini yang selama ini ia keluarkan saat bercerita, sudah melewati puluhan lapis filter di dalam otaknya. apa yang sampai kepada kita, tidak akan pernah terasa raw lagi.
nanti, akan kau temukan di luaran sana, yang mengagumimu hanya karena kamu manusia. tanpa embel apa-apa dan tanpa menuntutmu untuk menjadi sesiapa. manusia yang saling mengagumi apa yang ada di kepala, dan akan selalu siap untuk mendengarkan semua cerita-cerita tentang manusia.
