S O D A Q O
- dina s
- Jul 27, 2018
- 2 min read

Aku tahu betul kebutuhan orang yang sudah berumah tangga itu tidak sedikit. Tapi, dia dengan lembut menolak uang yang aku beri untuk keperluan tugas tersebut "udah uangnya simpen aja". Aku tetap berusaha memberikan uangku, lalu dia hanya tersenyum. Aku pun mengerti maksudnya dan mengiyakan saja.
Disaat dia sedang sangat butuh uang saja, dia masih bisa bersedekah kepadaku. Itu yang aku renungkan sepanjang perjalanan pulang.
Terkadang kita merasa sangat berat untuk bersedekah. "Buat makan sehari-hari aja susah, gimana mau sedekah" begitu kira-kira alasan klise kita ketika tidak mau bersedekah. Padahal kita semua tau, Allah sudah mengatur rezeki kita masing-masing. Di buku "Notes from Qatar" yang ditulis Kak Assad, dia bercerita banyak tentang keutamaan bersedekah. Dari mulai mendapatkan beasiswa dengan cara yang tidak ia sangka sampai mendapat tiket pesawat pergi-pulang gratis. Semua itu karena sedekah rutin yang ia lakukan.
Aku sendiri pernah punya pengalaman tentang sedekah. Waktu itu aku hanya anak rantau di salah satu pesantren di daerah Bogor. Hari itu hari minggu, hari penjengukan kami menyebutnya. Aku dan sepupuku berencana pergi ke rumah tanteku di Depok. Sesampainya di Depok, kami mampir di salah satu mall. Aku dan sepupuku ingin membeli tas, saat itu aku memang sedang membutuhkan tas ransel untuk sekolah. Setelah selesai mendapatkan tas yang kami inginkan, kami langsung bergegas ke rumah tante. Di jembatan penyebrangan, aku terdiam melihat seorang kakek yang lumpuh kakinya. Aku melihat isi dompetku, ternyata uangku hanya tersisa 20 ribu. Tanpa pikir panjang aku langsung mengeluarkan selembar 10 ribuan dan memberikannya kepada si kakek. "Bismillah, mungkin besok atau lusa orang tuaku akan mentransfer uang lagi" batinku dalam hati. Saat tiba di rumah tante, kami disambut hangat. Kamipun berbincang-bincang banyak hal. Langit pun semakin gelap, maghrib telah tiba. Kami sholat maghrib disana. Sehabis sholat maghrib, kami pamit pulang. Tanteku memberiku uang 100 ribu rupiah, begitu juga kepada sepupuku.
Kalau dihitung matematika sedekah, Allah pasti akan mengganti 10× lipat dari apa yang kita beri. Bahkan Allah bisa menggantinya dengan lebih banyak lagi 100× lipat mungkin.
So, kenapa harus takut bersedekah?
[terimakasih untuk teman yg sudah membuatku merenung dan membuat tulisan ini ada]