top of page

Biografi Ustadzah Yoyoh Yusroh

  • Writer: dina s
    dina s
  • Jul 12, 2018
  • 2 min read

Updated: Dec 9, 2018

"Tangan kanannya mengayun buah hati, tangan kirinya mengguncang dunia." -Ustadzah Yoyoh

MNC Tower, 2017


Seorang wanita hebat yang biasa dipanggil Ustadzah Yoyoh lahir di Tangerang, 14 November 1962 dan meninggal di Tol Kanci pada tanggal 21 Mei 2011 karena mengalami kecelakaan dalam perjalanan dari Yogyakarta ke Jakarta. Suaminya bernama Budi Dharmawan, beliau dikaruniai 13 orang anak. Mereka adalah Ahmad Umar Al-faruq, A'izza Jundana, Asma Karimah, Huda Robbani, Solahuddin Al-Ayyubi, Ja'far At-Thoyar, Salma Salimah, Muhammad Ayyasy, Walid Ghozin, Adil Gholib, Abdullah Aminuddin, Helma Hamimah, dan Rahma Rahimah.


Saat kecil Ustadzah Yoyoh bersekolah di SDN Jumurdi II. Kemudian melanjutkan masa SMP di Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Pertama di Tangerang dan masa SMA nya di PGAN Aatas Pondok Pinang Lalu beliau melanjutkan studinya di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ustadzah Yoyoh juga sempat menempuh pendidikan S2 nya di Institut Ilmu Al-Quran Jakarta.

Dulu, Ustadzah Yoyoh sering mengikuti Bapaknya (KH. Abdussomad) berceramah dari satu majelis ke majelis lain di Tangerang. Jadi, ketika sudah besar beliau mahir berceramah karena sudah terbiasa melihat orang banyak di depannya.


Sejak tahun 1999 hingga beliau wafat, Ustadzah Yoyoh menjabat sebagai Anggota DPR RI. Disanalah ia berkontribusi banyak untuk ummat. Memperjuangkan segala kepentingan rakyat kecil. Dari memperjuangkan RUU tentang pornografi, KDRT, advokasi HAM, dan lain sebagainya. Walaupun tidak sedikit yang menentang pendapatnya, beliau tetap teguh dengan pendiriannya. Beliau juga sangat pro rakyat miskin, hingga tak lupa membuat RUU tentang fakir miskin. Semua usul RUU yang dikemukakannya terus ia kawal sampai akhirnya berhasil diketok palu.

Pada tahun 2000 dan 2003 beliau dianugerahi penghargaan International Woman Union (IMWU). Kemudian, karena terus menerus mendukung perjuangan rakyat Palestina, beliau berhasil mengangkat nama baik Parlemen Indonesia di mata dunia saat itu.


Kecintaan Ustadzah Yoyoh terhadap Palestina sangatlah dalam. Terbukti saat ia berhasil mengunjungi Palestina dua kali. Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyya menyampaikan kepada Ustadzah Yoyoh “Saya tidak akan pernah lupa kepada anda yang dalam kunjungan bersama Parlemen Indonesia beberapa waktu lalu menyampaikan sumbangan dana untuk kami.”


Di samping itu semua, beliau adalah tokoh masyarakat yang sangat dikagumi karena kesederhanaannya, kerendahhatiannya, perhatiannya terhadap hal-hal kecil yang dianggap orang lain remeh. Di rumahnya pun ia sosok istri yang sangat dikagumi suaminya, sosok ibu yang dikagumi oleh anak-anaknya bahkan khadimahnya. Walaupun beliau memiliki jadwal yang sangat padat, beliau tidak pernah jomplang membagi waktunya. Semua waktu dibagi sedemikian seimbangnya. Ustadzah Yoyoh juga termasuk orang yang berada di garis terdepan dalam hal ibadah sehari-hari. Sholat malam yang tidak pernah ia tinggalkan, tilawah 2 juz per hari tak pernah ia lewatkan, begitupun sholat wajib dan amalan lainnya. Karena semua itulah namanya terus dikenang sampai saat ini sebagai “Inspirator Aktifis Dakwah” yang serba bisa.


[aku ngerasa ini penting buat dishare aja sih sebenernya, karena kita sebagai muslimah yang baik harus serba bisa dan tetap istqomah:)) ]



bottom of page